Ketika sepasang suami istri ini hidup dalam keharmonisan,
mungkin tidak akan jadi masalah. Tapi tiba-tiba kehidupan bisa saja menjadi
keruh di antara keduanya. Sang istri pun tidak tahu apa penyebabnya. Kemudian
setan masuk untuk menyempurnakan kehancuran rumah tangga ini. Setan telah
menemukan celah untuk memusnahkan rumah tangga tersebut. Setan mulai masuk
mempengaruhi suami dengan menyibukkannya untuk mencari jalan agar bisa melihat
wanita yang dulu selalu diceritakan oleh istrinya. Ia lalu mencari berita
tentang wanita tersebut, mencari tahu keadaannya, apakah wanita itu sudah
menikah atau belum, mencari alamat rumahnya, bertanya tentang berapa umurnya,
dan hal-hal yang lain. Bahkan terkadang saat sang suami sedang berada di tengah
keluarga, setan membisikkan wanita itu ke telinganya. Suami pun kemudian
berkhayal jika wanita itu sedang berada di depannya.
Hal ini membuat ia mulai
membenci sang istri dan mencari alasan untuk menyakitinya. Suami itu juga
berusaha untuk membeberkan sifat buruk istrinya di depan orang lain. Ini semua
ia lakukan untuk membenarkan diri dan memberikan legitimasi agar bisa menempuh
jalan setan yang telah direncanakannya. Oleh karena itu syariat Islam melarang
seorang istri untuk menceriakan tentang wanita muslimah lain di hadapan sang
suami.
Atau mungkin saja kisah seperti ini akan mengacaukan
kehidupan rumah tangga hinga menjadi kehidupan yang menyakitkan karena pasangan
suami istri ini memiliki anak-anak dan keluarga besar. Suami tidak berani untuk
menjalin hubungan dengan wanita yang dulu selalu diceritakan istrinya dengan
alasan materi, pribadi, atau karena alasan sosial. Tapi ini semua justru akan
melahirkan masalah-masalah baru yang akan membinasaka rumah tangga dan
menelantarkan anak-anak mereka. Lalu suami pun mulai berani untuk menempuh
hal-hal yan diharamkan seperti merokok dan yang lainnya. Setan pun kemudian
menggiring sang suami untuk meneguk minuman keras, dan menempuh jalan hina
serta penuh tipu daya. Rumah tangga akan tersingkirkan dan kemudian
meninggalkan pendidikan anak-anak.
Sungguh benar apa yang telah disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
لا تباشر المرأة المرأة
، فتنعتها لزوجها
كأنه ينظر إليها
“Janganlah seorang istri menceritakan seorang perempuan lain
lalu menyifati (kecantikan) wanita itu kepada suaminya seakan-akan ia (suami)
melihatnya.” (HR. Bukhari 5240, dari hadits Abdullah bin Mas’ud)
***
sumber muslimah.or.id
monggo yang ingin segera mendapat momongan
dapatkan paket cepat hamil Dr Rosdiana Ramli SpOG di http://bit.ly//1vRqGRm
semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment